Sejarah Kabupaten Sumenep


Berdirinya Kabupaten Sumenep mengacu pada Pelantikan Arya Wiraraja sebagai Adipati Sumenep yang pertama. Artinya sebelum Arya Wiraraja dilantik menjadi Adipati Sumenep, belum ada penguasa lokal yang bergelar Adipati.
Saat itu Kadipaten Sumenep berada dibawah kekuasaan Kerajaan Singosari, dengan penguasanya Raja Kertanegara. Dengan demikian Arya Wiraraja dilantik oleh Raja Kertanegara, sehingga sumber prasasti yang berhubungan dengan Raja Kertanegara dijadikan rujukan bagi penetapan Hari Jadi Kabupaten Sumenep. Sumber prasasti yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan adalah prasasti berikut ini:
1.      Prasasti Mua Manurung dari Raja Wisnuwardhana yang berangka tahun 1255 M.
2.      Prasasti Kranggan (Sengguruh) dari Raja Kertanegara berangka tahun 1356 M.
3.      Prasasti Pakis Wetan dari Raja Kertanegara yang berangka tahun 1267 M.
4.      Prasasti Sarwadharma dari Raja Kertanegara berangka tahun 1269 M.
Sedangkan sumber naskah (manuskrip) yang digunakan untuk menelusuri lebih lanjut tokoh Arya Wiraraja, adalah manuskrip berikut:
1.      Naskah Nagarakertagama karya Rakawi Prapanca tahun 1365 M.
2.      Naskan Pararaton ditulis ulang tahun 1631 M.
3.      Kidung Harsa Wijaya.
4.      Kidung Ranggalawe.
5.      Kidung Pamancangah.
6.      Kidung Panji Wijayakramah.
7.      Kidung Sorandaka.
Dari sumber sejarah tersebut, maka sumber sejarah Prasasti Sarwadharma yang lengkapnya berangka tahun 31 oktober 1269 M, merupakan sejarah yang sangat signifikan dan jelas menyebutkan bahwa saat itu Raja Kertanegara telah menjadi Raja Singosari yang berdaulat penuh dan berhak mengangkat seorang adipati.

0 komentar:

Posting Komentar